Mengenal Saham: Cara Investasi, Kelebihan dan Kekurangan

Saham adalah salah satu instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat. Banyak orang tertarik untuk berinvestasi di saham karena menawarkan potensi keuntungan yang tinggi. Namun, sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia saham, ada baiknya kamu mengenal lebih dalam tentang instrumen saham, jenis-jenisnya, kelebihan dan kekurangannya, serta cara berinvestasi saham dengan benar. 

šŸ¤·ā€ā™‚ļø Apa itu Saham?

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, kamu berhak atas bagian dari aset dan laba perusahaan tersebut. 

Kamu juga dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan perusahaan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). Sebagai instrumen investasi, saham dapat diperdagangkan di pasar modal atau bursa efek dengan harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar.

Jenis Saham

Secara umum, ada dua jenis saham di pasar modal yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

a. Saham biasa 

Saham biasa adalah jenis saham yang paling umum dimiliki oleh investor. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam RUPS dan berhak mendapatkan dividen sesuai dengan kebijakan perusahaan. Namun, pemegang saham biasa juga memiliki risiko lebih tinggi karena akan mendapatkan pembayaran terakhir jika perusahaan mengalami kebangkrutan.

Contoh saham biasa seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

b. Saham preferen 

Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa kepada pemegangnya. Pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara dalam RUPS, tetapi berhak mendapatkan dividen tetap yang dibayarkan sebelum dividen saham biasa. Pemegang saham preferen juga memiliki prioritas lebih tinggi dalam mendapatkan pembayaran jika perusahaan mengalami kebangkrutan.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham preferen biasanya memiliki tambahan huruf ā€œPā€ di akhir kode saham. Contoh saham PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMIP) dan PT Hanson International Tbk (MYRXP).

Minimum Investasi di Saham

Minimum investasi saham mengikuti aturan yang berlaku di tiap-tiap bursa efek. Kalau di Bursa Efek Indonesia (BEI), minimum investasi saham adalah sebanyak 1 lot atau setara dengan 100 lembar saham.

Jadi, misalnya hari ini harga saham A diperdagangkan di level Rp500 per lembar, maka minimum investasi untuk membeli saham A adalah sebesar Rp50.000 (belum termasuk biaya transaksi). Angka tersebut diperoleh dari mengalikan 100 lembar saham A dengan harga saham per lembarnya (Rp500) sehingga didapatkan Rp50 ribu.

Contoh lain, misalnya ada saham B yang diperdagangkan di harga Rp12 per lembar. Bila demikiarn, berarti untuk membeli saham B, minimum dana yang wajib disiapkan investor adalah Rp1.200 (belum termasuk biaya transaksi). Diperoleh dari mengalikan 100 lembar saham B dengan harga saham per lembarnya (Rp12).

Kelebihan Saham

Berinvestasi di saham memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

ā€“ Potensi keuntungan tinggi

Saham dapat memberikan capital gain yang tinggi jika harga saham naik atau jika perusahaan membayar dividen yang besar. Imbal hasil saham juga cenderung lebih tinggi daripada instrumen investasi lain seperti deposito atau obligasi dalam jangka panjang.

ā€“ Likuiditas tinggi

Saham mudah diperjualbelikan di pasar modal karena ada banyak pembeli dan penjual yang aktif setiap hari. Kamu dapat menjual atau membeli saham kapan saja sesuai dengan kebutuhan tanpa harus menunggu jatuh tempo atau mencari pihak ketiga.

Namun, ingat tidak semua saham di pasar modal memiliki likuiditas yang tinggi. Beberapa saham ada yang harganya tidak bergerak sama sekali (saham tidur) dan jarang ditransaksikan oleh investor saham. Sebagai investor, kamu perlu waspada dan berhati-hati dalam memilih saham agar tidak merugi. 

Jika kamu ingin mencari saham dengan likuiditas tinggi, cek indeks IDX30 dan LQ45. Kedua indeks saham tersebut memuat daftar saham pilihan di BEI yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi.

ā€“ Kepemilikan perusahaan

Dengan memiliki saham, kamu menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut. Kamu dapat ikut andil dalam pengembangan perusahaan melalui hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mendapatkan informasi penting tentang kinerja perusahaan. 

Kamu juga akan memperoleh kesempatan berkenalan (networking) dengan orang-orang hebat di industri, dapat makanan enak, dan souvenir gratis dari perusahaan jika menghadiri RUPS lho. 

Kekurangan Saham

Berinvestasi saham juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:

ā€“ Risiko tinggi

Saham merupakan instrumen investasi yang berisiko tinggi karena harga saham dapat berubah-ubah secara drastis akibat faktor internal dan eksternal perusahaan. Kamu dapat mengalami kerugian besar jika harga saham turun atau jika perusahaan bangkrut.

ā€“ Biaya transaksi

Saham dikenakan biaya transaksi setiap kali kamu membeli atau menjual saham. Biaya transaksi ini terdiri dari komisi perusahaan sekuritas, pajak penghasilan, dan biaya administrasi lainnya. Biaya transaksi ini dapat mengurangi potensi keuntungan yang kamu peroleh dari investasi saham. 

ā€“ Pajak dividen

Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham dikenakan pajak penghasilan sebesar 10%. Pajak ini dipotong langsung oleh perusahaan sebelum dividen dibayarkan kepada pemegang saham, sehingga dapat mengurangi potensi keuntungan.

Akan tetapi, pajak dividen ini bisa gratis asalkan kamu menginvestasikannya kembali ke instrumen investasi lain seperti emas, saham, atau bahkan sekadar ditabung di rekening bank selama minimal tiga tahun terhitung sejak tahun pajak dividen diterima atau diperoleh

ā€“ Psikologi pasar

Saham sangat dipengaruhi oleh psikologi pasar, yaitu perilaku kolektif dari para investor yang membeli atau menjual saham berdasarkan emosi, persepsi, atau spekulasi. Psikologi pasar dapat menyebabkan harga saham menjadi tidak rasional atau tidak mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan.

Cara Investasi Saham

  • Membuka rekening efek dan RDN. Untuk dapat bertransaksi saham, kamu harus membuka rekening efek dan RDN di perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK. Contohnya seperti Ajaib, Indopremier, Stockbit, dan Pina.
  • Memilih saham. Pilih saham yang menurut kamu memiliki potensi untuk tumbuh dan memberikan keuntungan. Dalam memilih saham, kamu dapat menggunakan pendekatan analisis fundamental, analisis teknikal, atau kombinasi antar keduanya. 
  • Membeli saham. Beli saham melalui aplikasi trading yang disediakan oleh perusahaan sekuritas. Kamu perlu memasukkan kode saham, jumlah lot, dan level harga ketika ingin membeli saham. Jika ada penjual yang bersedia menjual saham di harga yang sama atau lebih rendah dari harga yang kamu tawarkan, maka transaksi pembelian akan terjadi secara otomatis.
  • Menjual saham. Jual saham kapan saja sesuai kebutuhan. Kamu dapat menjual saham untuk merealisasikan keuntungan (take profit), memangkas kerugian (cut loss), atau mengalihkan dana ke saham lain.

Faktor yang Mempengaruhi Imbal Hasil Saham

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi imbal hasil saham, antara lain:

ā€“ Permintaan dan penawaran

Permintaan dan penawaran adalah faktor pasar yang mempengaruhi harga saham. Permintaan adalah jumlah saham yang ingin dibeli oleh investor, sedangkan penawaran adalah jumlah saham yang ingin dijual oleh investor. Jika permintaan lebih besar dari penawaran, harga saham akan naik. Sebaliknya, jika permintaan lebih kecil dari penawaran, maka harga saham akan turun.

ā€“ Kinerja perusahaan

Kinerja perusahaan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi imbal hasil saham. Kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan, seperti pendapatan, laba bersih, aset, utang, arus kas, dan rasio keuangan. Perusahaan dengan kinerja yang baik dapat meningkatkan kepercayaan investor dan menaikkan harga saham. Sebaliknya, kinerja perusahaan yang buruk dapat menurunkan kepercayaan investor dan menurunkan harga saham.

Baca juga: Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan

ā€“ Pembagian dividen

Dividen adalah pembagian sebagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Dividen dapat berupa uang tunai atau saham tambahan. Ketika perusahaan akan membagikan dividen, biasanya harga saham perusahaan akan naik sampai cum date dividen, sebelum kemudian turun drastis saat ex-date dividen.

ā€“ Berita dan sentimen

Berita dan sentimen yang positif dapat meningkatkan permintaan dan menaikkan harga saham. Berita dan sentimen yang negatif dapat menurunkan permintaan dan menurunkan harga saham.

ā€“ Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar kendali perusahaan atau investor yang dapat mempengaruhi harga saham. Faktor eksternal ini meliputi kondisi makroekonomi, seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar, pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan, dan anggaran negara. Faktor eksternal juga meliputi kondisi geopolitik, seperti konflik, perang, sanksi, dan pandemi. Faktor eksternal ini dapat berdampak positif atau negatif terhadap harga saham tergantung dari situasi dan respon pasar.

Dimana Berinvestasi Saham?

Investasi saham dilakukan di bursa efek melalui perusahaan sekuritas. Sebagai investor, kamu dapat memilih untuk berinvestasi saham di dalam negeri lewat Bursa Efek Indonesia (BEI) atau di luar negeri lewat bursa efek luar negeri seperti NYSE dan NASDAQ.

1. Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah lembaga yang menyediakan sarana dan fasilitas untuk perdagangan efek, seperti saham, obligasi, reksa dana, ETF, dan derivatif. 

BEI merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) bertujuan untuk mengembangkan pasar modal Indonesia yang lebih transparan, efisien, dan likuid.

Bagi kamu yang ingin investasi saham di BEI, dapat mendaftar di beberapa perusahaan sekuritas berikut ini:

  • PT Ajaib Sekuritas Asia (Ajaib)
  • PT Indo Premier Sekuritas (IPOT)
  • PT Mandiri Sekuritas (MOST)
  • PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (Neo HOTS)
  • PT Stockbit Sekuritas Digital (Stockbit)
  • PT BNI Sekuritas (BIONS)
  • PT Phillip Sekuritas Indonesia (POEMS)
  • PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (Trima)
  • PT BCA Sekuritas (BEST)
  • PT Sucor Sekuritas (SPOT)

2. Bursa Efek Luar Negeri

Bursa efek luar negeri adalah bursa efek yang berlokasi di negara-negara lain selain Indonesia. Bursa efek luar negeri memiliki keunggulan dalam hal variasi, kualitas, dan likuiditas saham-saham yang ditawarkan. 

Kamu dapat mengakses bursa efek luar negeri melalui perusahaan sekuritas yang memiliki kerjasama dengan bursa efek tersebut. 

Beberapa contoh bursa efek luar negeri yang populer dan terbesar adalah New York Stock Exchange (NYSE), NASDAQ, Tokyo Stock Exchange (TSE), dan Shanghai Stock Exchange (SSE).

Bagi kamu yang ingin investasi saham di luar negeri, dapat mendaftar di beberapa perusahaan sekuritas berikut ini:

  • Pluang (investasi saham Amerika Serikat)
  • Gotrade Indonesia

FAQ

1. Apa itu indeks saham?

Indeks saham adalah ukuran kinerja pasar saham yang menggabungkan harga saham dari sekelompok perusahaan tertentu. Indeks saham dapat digunakan sebagai acuan atau benchmark untuk mengukur kinerja portofolio saham kamu. Beberapa contoh indeks saham yang populer adalah S&P 500, Nikkei 225, IDX30, LQ45.

2. Apa itu blue chip?Ā 

Blue chip adalah istilah yang digunakan untuk menyebut saham-saham dari perusahaan-perusahaan besar, mapan, stabil, dan memiliki reputasi baik di pasar. Blue chip biasanya memiliki kapitalisasi pasar tinggi, pendapatan stabil, dividen rutin, dan likuiditas tinggi. Blue chip dianggap sebagai investasi yang aman dan minim risiko. Beberapa contoh saham blue chip di BEI antara lain BBCA, BBRI, UNVR, dan ASII.Ā 

3. Apa itu IPO?

IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering, yaitu proses dimana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya. IPO dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal tambahan untuk mengembangkan bisnisnya. IPO juga dapat meningkatkan popularitas dan kredibilitas perusahaan di mata investor.Ā 

4. Apa itu margin trading?Ā 

Margin trading adalah fasilitas yang memungkinkan kamu membeli saham dengan menggunakan pinjaman dari perusahaan sekuritas. Margin trading dapat meningkatkan daya beli dan potensi keuntungan kamu jika harga saham naik. Namun, margin trading juga dapat meningkatkan risiko dan potensi kerugian kamu jika harga saham turun. Margin trading memerlukan jaminan berupa aset atau dana yang disetorkan ke RDN.

Alternatif investasi

Selain saham, berikut adalah pilihan investasi lain yang bisa kamu pertimbangkan:

1. Aset kripto

Aset kripto adalah sebuah mata uang digital yang menggunakan kriptografi atau sandi rahasia sebagai jaminan keamanannya. Aset kripto bisa dibeli dan dijual di platform online yang disebut bursa kripto. Investasi kripto menawarkan potensi keuntungan tinggi, namun dengan risiko tinggi pula.

Baca Aset Kripto 101

2. Deposito

Deposito adalah simpanan berjangka yang menawarkan bunga tetap yang lebih tinggi daripada tabungan biasa, serta dilindungi oleh LPS hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank.

Baca Deposito 101

3. Emas

Emas adalah logam mulia yang memiliki nilai tinggi dan stabil, serta bisa dijadikan sebagai lindung nilai dari inflasi, krisis, dan ketidakpastian ekonomi.

Baca Emas 101

4. Reksa dana

Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi profesional, dengan modal yang relatif kecil dan risiko yang terdiversifikasi.

Baca Reksadana 101

5. Obligasi

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu, yang memberikan imbal hasil berupa bunga (kupon) yang dibayarkan secara periodik kepada pemegangnya.

Baca Obligasi 101

6. P2P lending 

P2P lending adalah platform pinjam-meminjam uang online yang mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan penerima pinjaman (borrower) tanpa perantara, yang menawarkan kemudahan, kecepatan, fleksibilitas, dan imbal hasil yang menarik bagi lender, namun juga memiliki risiko gagal bayar (default) yang harus diwaspadai oleh lender.

Baca P2P Lending 101
Zai Alam

A lifelong learner, blogger and part-time investor. I love sharing about personal finance and cuan-related tips. Connect with me on Twitter. (Disclaimer: not a financial advisor)

Leave a Comment